PERTAMA
Pada suatu
hari aku mengikuti tes untuk masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).Setelah aku
mengikutin tes tersebut aku harus menunggu pengumuman apakah aku masuk di SMP
yang aku pilih itu karena aku benar-benar ingin masuk ke SMP yang aku pilih
itu. Setelah aku menunggu lama sampai berminggu-minggu aku mendapatkan
pengumuman kalau hasil tes itu akan di umumkan pada hari ini. Aku segara menuju
ke SMP tersebut bersama teman-temanku yang juga ingin masuk ke SMP yang sama
sepertiku. Sesampainya aku di SMP itu aku langsung menuju keruangan pengambilan
hasil tes.Disana aku diberi sebuah amplop yang isinya adalah pegumuman hasil
tes.Saat aku membukanya aku sangat deg-degan.Dan aku pun membuka amplop itu
ternyata aku di terima di SMP yang aku pilih itu.Di hari itu lah aku sangat
bahagia.Dan teman-temanku juga semuanya di terima.
Pada ke
esokan harinya aku pun berangakat sekolah.Di sekolah aku mengikuti MOS yang
memang dilaksanakan untuk murid baru kelas 7 sepertiku.Sesampainya di sekolah
aku langsung menuju ke ruang kelas yang mungkin itu adalah teman-teman baruku
tapi itu hanyalah kelas sementara nanti juga aku di pindahkan lagi ke kelas
yang sebenarnya. Setelah aku ke kelas untuk menaruh tas aku langsung keluar
dari ruangan kelas dan aku bergegas mencari teman-teman SD ku. Saatku bertemu
dengan teman-temanku aku berbincang-bincang dengan teman-teman SD ku tentang
sekolah yang di anggap kami baru.Waktu pun telah lama berjalan, dan bel tanda
masuk sekolah pun berbunyi aku langsung bergegas masuk ke kelas dan mengikuti
materi yang diajarkan.
Bel
istirahat pun berbunyi aku pun lansung menghampiri teman-teman SD ku yang
sedang di kantin.Saat aku mengobrol aku melihat seorang cowok yang menurutku
biasa saja.Aku pun bertanya kepada Fanny.
“Eh, itu siapa?” kataku.
“Oh, nama dia Akbar, dia sekelas denganku. Hayo kenapa
kok nanya-nanya kamu suka ya sama dia?” jawab Fanny.
“ih, kenal aja enggak masa udah langsung suka. Kamu
ini ada ada aja!”
“Ya emang salah ya kalau misalkan enggak kenal terus
suka?”
“Ya enggak sih, tapi masa aku suka sama dia enggak
mungkin lah!”
“Hey, kamu itu jangan ngomong kaya gitu bisa aja nanti
kamu suka.”
“Enggak mungkinlah.Sudahlah jangan di bahas lagi!”
Setelah
lama kita berbincang-bincang aku dan teman-temanku tak sadar kalau waktu telah
usai.Dan bel pun berbunyi.Aku dan teman-temanku langsung menuju kelas
masing-masing. Untuk mengikuti pelajaran yang akan di ajarkan. Selama pelajaran
tidak tahu kenapa aku selalu teringan dengan cowok yang baru saja aku kenal
tadi. Sampai aku pun melamun memikirkan dia. Aku pun tidak menyadari kalau Pak
Guru selalu memperhatikan ku yang sedang melamun. Dan akhirnya Pak Guru pun
menegurku.
“Febry!Mengapa kau melamun?Sedang melamunkan apa
kamu?” tegur Pak Guru.
“E..eh enggak pak. Aku lagi enggak melamunkan apa apa.
Justru aku sedang memerhatikan bapak sedang menjelaskan” kataku yang berusah
untuk mengelak agar Pak Guru tidak tahu kalau aku sedang melamunkan Akbar.
“Oh ya sudahlah, kirain bapak kamu melamun.”
“Iya Pak!”
“Sudah anak-anak kita lanjutkan pelajaran!” kata Pak
Guru sambil melanjutkan pelajaran.
Waktu
pelajaran pun telah berlalu.Dan bel istirahat ke 2 pun berbunyi.Seperti
biasanya aku pun langsung ke kantin untuk bertemu teman-teman yang sudah lebih
dulu di kantin untuk membeli jajanan.Di kantin aku bertemu dengan Akbar lagi,
saat Akbar lewat di hadapanku Fanny malah mengejekku terus menerus.
“cie Febry, itu Feb siapa yang lewat?” kata Fanny
bermaksud untuk mengejek.
“cie kenapa? Akbar emng kenapa?”
“Alah kamu tuh masa tidak tahu maksud aku?”
“Emang maksud kamu apa?”
“Kamu kan suka sama Akbar?”
“Ih, aku tuh tidak suka dengan Akbar!” kata ku kesal.
Karena aku
sudah kesal maka aku langsung ke kelas.Dan mengobrol dengan teman teman
baruku.Setelah lama aku dan teman-teman baruku mengobrol tiba-tiba bel masuk
pun berbunyi. Tak seperti biasanya Guru yang mengajar pelajaran saat ini tidak
ada karena sedang ada keperluan yang membuat Guru tersebut tidak masuk dan
mengajar. Saat teman-teman sedang asyik ribut sendiri, aku hanya duduk di
tempat dudukku sambil membaca buku dan tidak tahu kenapa aku lagi lagi
memikirkan Akbar.Saat aku sedang memikirkan Akbar teman aku pun mengagetkanku.
“hayo! Febry lagi ngemikirin siapa?”
“Ak, eh enggak enggak mikirin siapa siapa kok! Kamu
tuh ngagetin aku aja.”
“Hayooo Ak siapa? Ya tidakapa-apa dong sekali-kali
hehe.”
“Bukan siapa-siapa! Sudahlah jangan dibahas”
“Ya sudahlah”
Tak ku
sadari bel pulang pun berbunyi. Aku pun langsung membereskan buku-buku dan
dimaksukan ke tas. Setelah aku sudah siap untuk pulang aku pun berdo’a dan aku
langsung bergegas pulang bersama Fanny.Di perjalanan aku pun tidak sadar kalau
aku memikirkan Akbar lagi.Gara-gara aku memikirkan Akbar lagi Fanny yang rese
itu bertanya.
“Hayo Febry lagi mikirin siapa?Akbar yaaa.”
“Ih apa sih aku tuh lagi ga mikirin siapa-siapa
apalagi Akbar.”
“Kalau bukan Akbar terus siapa?”
“Aku tuh lagi mikirin PR yang banyak banget.” kataku
bohong.
“PR? Kok udah di kasih PR aku aja belum di kasih PR”
“Sudahlah kamu tuh jangan bikin aku kesal!”
“Ya maap.”
Aku pun
sampai di depan rumah aku langsung masuk kerumah dan menuju ke kamar untuk
mengganti seragam dengan baju untuk di rumah.Saat aku ada di kamar aku berniat
untuk tidur karena lelah sehabis sekolah.Tapi tidak tahu kenapa aku tidak bisa
tidur dan aku malah kepikiran Akbar terus.Dan tak ku sadari ternyata aku pun
tertidur.
Hari pun
berlalu dengan cepat dan hari-hari yang berlalu itu aku lewatkan dengan
bersekolah dan di rumah untuk belajar.
Beberapa
hari kemudian kelas yang sebenarnya pun di umumkan aku mendapatkan kelas 7G dan
ternyata teman-teman yang adadi kelas baru ku ini adalah teman-teman yang
menyenangkan.Aku pun bermairin bersama teman-teman baru ku ini.Saat sudah lama
gokil-gokilan dengan teman baruku ini bel masuk pun berbunyi aku pun langsung
duduk di bangku ku.Dan mengikuti mata pelajaran saat itu.Waktu telah berlalu
bel istirhat pun berbunyi. Aku dan teman-teman pun langsung menuju ke katin dan
membeli jajanan untuk di makan di depan kelas. Saat aku sedang membeli jajan
ternyata Akbar ada di sebelah aku yang juga sedang membeli jajan sama
sepertiku. Tidak tahu mengapa saat Akbar ada di sebelah aku hati aku berdegup
dengan kencang.
Membeli
jajan pun sudah aku dan teman temanku langsung menuju ke depan kelas untuk
menyatap jajan yang kita beli ini. Setalah sudah memakan jajan bel pun berbunyi
teman-teman langsung masuk ke kelas tapi enggak tau kenapa aku malah mau ada di
pintu dulu karena aku ingin melihat Akbar dulu. Setelah sudah melihat Akbar aku
pun langsung masuk ke kelas dan Guru pun datang.Aku pun mengikuti pelajaran
dengan serius.Bel istirahat ke 2 pun berbunyi aku langsung bertemu dengan Viola
dan aku ke kantin bersamaViola.Saat di kantin aku melihat Akbar sedang bermain
bola dan aku bertanya kepasa Viola.
“Eh, Akbar tuh manis ya?”
“Haha iya tidak tahu menurut kamu kali manis kalau
menurut aku biasa aja”
“ih, manis tau”
“Emang kenapa?Wah jangan jangan kamu suka?”
“Hahaha enggak tau deh”.
Ya mungkin
benar aku ini suka sama Akbar aku sudah tidak bisa ngelak lagi kalau aku ini
suka sama Akbar. Bel masuk pun berbunyi aku dan temanku pun lansung
menuju kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu pun telah berjalan bel pulang pun
berbunyi dan aku pun langsung pulang ke rumah.
KEDUA
Sesampainya
aku di rumah aku langsung menuju ke kamar untuk merebahkan badanku di kasur.Dan
lagi-lagi aku memikirkan Akbar. Yah mungkin aku suka sama Akbar dan aku juga mencintai
Akbar. Tak ku sadari aku pun tertidur.
Beberapa
jam kemudian aku pun terbangun. Aku pun menuju ruang makan untuk makan malam
bersama keluarga.Setelah aku makan aku pun langsung menuju kamar untuk
melanjutkan tidurku.
Pagi pun
tiba saatnya aku untuk sekolah. Tapi sebelum aku berangkat sekolah aku sarapan
terlebih dahulu saat aku berada di ruang makan Kakak ku bertanya kepadaku.
“De, kamu udah punya cowok untuk gebetan belum ?”Kata
kakak ku.
“Ih, kakak nih apaan sih !Gak lah ngapain nyari cowok
!”
“masa sih?”
“Iya lah ka lagian aku di sekolahin kan bukan buat
nyari gebetan tapi buat belajar!”
“idihh bahasanya gak kuat, iya juga sih yaudah bagus
deh!”
“iya kakak.”
Setelah
sarapan aku pun berangkat ke sekolah.Sesampainya di sekolah tiba-tiba aku
menabrak seseorang yang sepertinya aku kenal.Dan benar saja itu adalah
Akbar.Jantung aku pun berdegub dengan kencang.
“e…e..eh maaf maaf.” Kataku dengan gugup.
“iya gak papa kok.” Kata Akbar sambil tersenyum.
“yaudah deh aku ke kelas dulu. Bye.”
“eh…tunggu.” Menahan aku untuk pergi.
“eh iya ada apa?”
“nama kamu siapa?”
“Febry.”
“kamu kelas 7 kan kaya aku? Kelas 7 apa?”
“iya aku anak kelas 7G. Kalau kamu?”
“aku anak kelas 7F. berarti kelas kita sebelahan
dong?”
“iya.”
“yaudah deh sampai ketemu lagi aku mau masuk kelas
dulu. Bye.”
“iya bye.”
Bell masuk
pun berbunyi.
Beberapa
menit kemudian bell istirahat pun berbunyi bertanda istirahat.
Aku dan
teman ku Olivia dan Tania pun ke kantin untuk sekedar membeli
makanan.Sesampainya di Kantin aku melihat Akbar yang sedang bermain bola di
lapangan. Dengan baju yang di keluarin dan gaya rambut yang kece itu membuat
dia terlihat sangat kece badai. Saat aku memperhatikan Akbar sambil berjalan
tiba-tiba aku menabrak Angel yang sedang bersama dengan teman-temannya yang
bernama Silvi dan Fifi.
“Heh, lo gak punya mata ya!” kata Angel marah padaku.
“maaf maaf gua kan gak sengaja!” kata ku.
“maaf maaf lo gak punya sopan santun banget sih gua
tuh kakak kelas lo!”
“terus kalau lo kakak kelas gua, gua harus minta maaf
sambil sujud di kaki lo! Enggak kan?!”
“dasar adik kelas belagu! Emang tadi lo lagi ngeliatin
siapa sih keliatannya lagi ngeliatin Akbar adik kelas terkece di sekolah ini!
Lo suka ya?!”
“gua ini kan yang belagu! Sok tau banget sih lo kak!
Kalau iya kenapa kalau engga kenapa?!”
“awas aja lo sampai suka sama dia! Dia tuh gebetan
gua!”
“dih ya suka suka gua dong kak hak hak gua mau suka
atau engga! Udah deh gua keseni niat buat beli makanan bukan bertengkar sama lo
kak! Bye.”
“Dasar anak belagu awas lo entar kalau ketemu.”
Aku pun
langsung pergi meninggalkan Angel dan teman-temannya dan langsung membeli
makanan agar bisa segera ke kelas.Setelah membeli makanan aku pun langsung
mengajak Olivia dan Tania untuk pergi dan ke kelas.Sesampai nya di kelas
tiba-tiba Akbar menghampiriku.
“Hei Febry!” sapanya.
“eh..eh iya ada apa?”
“tadi lo berani banget ngelawan kakak kelas.”
“ya terus masa gua harus takut gituhh?”
“ya engga juga sih. Emang lo kenapa bisa berantem?Gua
denger-denger nyebut nyebut nama gua?”
“iya tadi gua gak sengaja nabrak kak Angel tapi dianya
malah nyolot terus katanya gua gak boleh deket deket lo gara gara dia suka sama
lo!”
“hah apa kakak kelas yang sangar itu suka sama gua?”
“iya! Emang kenapa?Bukannya lo harusnya seneng ya?Kak
Angel kan kakak kelas paling cantik di sekolah.”
“hah gua seneng boro boro! Lagian gua gak suka kali
sama kakak kelas kaya gitu aku mah sukanya smaaaa…”
“sama siapa?”
“udah deh gua balik ke kelas dulu. Bye” langsung
meninggalkan Febry.
Sejak Akbar
pergi aku masih memikirkan apa yang di katakan Akbar bahwa dia suka sama
seseorang, tapi orang itu siapa? Yang pasti bukan aku.
Bell pun
berbunyi tanda nya masuk.Saat pelajaran di mulai aku tidak bisa konsenterasi
karena salalu kepikiran yang tadi di katakan oleh Akbar.Tak sadar beberapa
menit kemudian Bell pun berbunyi tandanya istirahat untuk menunaikan ibadah
sholat dzuhur.
Aku dan
temanku Tiara dan Ghina pun pergi ke masjid sekolah untuk sholat.Saat ingin
masuk ke masjid tiba tiba Angel dengan sengaja menabrak bahu ku dan rasa nya
sangat sakit sekali tetapi Angel langsung pergi dan tidak minta maaf padaku.Tetapi
aku tetap masuk kemasjid walau bahu ku sakit sekali. Sesudah sholat aku dan
teman temanku langsung keluar dari
masjid.
“Febry apa tidak sebaiknya kamu ke UKS untuk mengobati
luka bengkak yang ada di bahu mu.”
“tidak usah Ghina aku tidak apa apa kok.”
“yaudah deh kalau itu mau mu.”
Saat di
jalan, tiba-tiba ada yang menepuk bahu yang tadi di tabrak oleh Angel.
“aww..”
“ehh maaf, bahu mu kenapa kok memar.”
“ahh Akbar sakit tauu, tadi ditabrak sama kak Angel.”
“hah yang bener? Yaudah kamu ke UKS aja obatin luka
memar kamu nanti infeksi.”
“udah tidak usah aku gak papa kok.”
“udah lah kamu kesakitan kaya gitu di bilang engga
papa.” Langsung menarik tanganku dan membawaku ke UKS.
Sesampai
nya di UKS Akbar pun langsung mengobati luka memar Febry.
“kamu kok perhatian sama aku? Terus yang tadi
istirahat kamu bilang kamu suka sama seseorang tuh siapa?”
“hmmm sebenernya sihh aku perhatian sama kamu
karenaaa…”
“karena apa?”
“karena aku suka sama kamu dan aku khawtir. Terus yang
pas tadi istirahat aku bilang suka sama seseorang, seseorag itu kamu.”
“hah yang bener! Udah deh gak usah bercanda!”
“iya bener aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu.
Kamu mau engga jadi pacar aku?”
“yang bener! Hmm sebenernya aku juga suka sama kamu.
Iya dehh aku terima.”
“yang bener kamu nerima aku?”
“iya.” Tersenyum.
KETIGA
Keesokan harinya
aku pun berangkat ke sekolah.Sesampai di sekolah aku langsung menuju ke kelas.
Hari ini aku senang sekali karena sudah jadian sama Akbar. Sampai di kelas
tiba-tiba teman teman ku ribut.
“cieee Febry yang udah jadian sama Akbar anak kelas
7F. Pajak Jadiannya dongg…” kata Ghina meledek.
“ih apaan sihh Pajak Jadian enak aja.” Balas ku.
“ya dongg Pajak Jadia…” kata Olivia.
“engga ada Pajak Jadian Pajak Jadian! Ahh !!”
Tiba-tiba
Akbar ada di depan pintu dan mengajak ku untuk pergi ke kantin.
“ciee pagi pagi udah di ajak pacar ke kantin…” ledek
Kania.
“udahlah diem!”
Aku pun keluar menghampiri Akbar.
“Ada apa?”
“Kita ke kantin nyokk.”
“ayo.”
Sesampai nya di kantin.
“bahu kamu udah engga papa?”
“udahengga papa kok tenang aja.” Tersenyum.
Tiba-tiba Angel menghampiri aku dan langsung menarik
tangan aku.
“heh gua kan udah ngasih tau lo jangan deket deket
lagi sama Akbar gebetan gua!”
“yeee eelahh lagian Akbar kan Cuma gebetan lo! Bukan
pacar lo! Terus kenapa gua pacarnya Akbar gak boleh deket deket sama Akbar?”
“hah apa lo pacaran sama Akbar! Lo kurang ajar banget!
Dasar belagu!” sambil mendorong aku samapai terjatuh.
Tiba-tiba Akbar datang.
“heh lo apa apaan sih dorong dorong Febry sampai jatuh
kaya gitu! Kemarin lo udah ngenabrak Febry sampai bahunya memar sekarang lo
ngedorong Febry! Apa lo gak terima kalau gua pacaran sama Febry?!”
“iya gua gak terima lo jadian sama Febry karena gua
suka sama lo!”
“tapi maaf gua gak suka sama lo! Jadi jangan terlalu
berharap!”
Angel pun langsung pergi ke kelas nya dengan menangis.
“kamu engga papa?” Sambil membantu Febry untuk bangun.
“engga papa ko tenang aja.”
Beberapa
menit kemudian Bell berbunyi tanda masuk.Selama pelajaran di mulai aku sangat
jenuh dan membosankan.
Beberapa
menit kemudian bell pulang berbunyi.Tidak seperti biasanya sekolah pulang
secepat ini.
Akbar pun
telah menunggu aku di gerbang untuk mengantarku dengan sepedahnya.Saat aku
hendak mengahampiri Akbat aku melihat Angel sedang memerhatikanku dan melototi
ku.Tapi aku tidak mempedulikannya dan langsung mengahampiri Akbar.
KEEMPAT
Setahun
sudah aku berpacaran dengan Akbar.Tapi beberapa hari ini Akbar jarang sekali
menghubungiku aku merasakan ada yang aneh dengan Akbar.
Ke esokan
harinya aku berangkat ke sekolah dan sesampai di sekolah aku langsung ke kelas
dan segera mencari Akbar tapi kata teman teman Akbar, Akbar belum berangkat.Aku
merasa heran tidak seperti biasanya Akbar seperti ini.
Bell pun
berbunyi tanda masuk.
Beberapa
menit kemudian bell istirahat pun berbunyi.Aku pun langsung keluar dan mencari
Akbar.
“Eh, lo temennya Akbar kan?”
“iya gua temen sekelasnya, lo kan pacarnya Akbar?Lo
gak ngejenguk Akbar di UKS?”
“hah di UKS dia kenapa?”
“gua juga gak tau soalnya tadi tiba tiba Akbar mimisan
terus pingsan.”
“hah, yang bener lo?!”
“iya bener.”
“yaudah deh makasih ya udah ngasih tau gua.”
“iya.”
Aku pun
langsung pergi ke UKS.Sesampai nya di UKS aku melihat Akbar yang sedang
terbaring lemas dan sudah tersadar dari pingsan nya.
“kamu kenapa?”
“aku gak papa kok gak usah khawatir.”
“gimana aku gak khawatir. Kamu engga hubungin aku
beberapa hari ini.Kenapa?”
“maaf handpone aku lagi di sita.”
“oh yaudah deh.”
Aku pun
menemani Akbar di UKS sampai akhirnya bell pulang berbunyi.
“udah pulang ayo aku antar kamu pulang pakai taxi.”
“tapi nanti kamu repot? Terus gimana sepedah aku?”
“engga papa kok aku engga repot. Kalau masalah sepedah
kamu, aku nantikan bisa setelah aku mengantarkanmu pulang, aku kembali lagi
kesini untuk mengambil sepedahmu dan mengantarkannya kembali ke rumahmu.”
“apa kamu enggak rapot?”
“enggak kok. Yaudah ayo kita pulang.”
Aku dan Akbar pun pulang.
Keesokan
harinya karena libur aku hanya ada di rumah.Dan aku berniat untuk menelfon
Akbar.
“Hallo, Akbar?”
“Maaf de ini ibunya, ini siapa?”
“oh maaf bu saya Febry.”
“oh Febry pacarnya Akbar?”
“iya bu.”
“maaf ya de Akbar lagi engga bisa di ganggu.”
Beberapa
bulan kemudian.Tiba tiba handpone ku berbunyi dan ada yang menelfonku dan
ternyata yang menelfonku adalah Akbar.Mengapa Akbar menelfonku?Tidak seperti
biasanya.
“Hallo, iya ada apa Akbar?”
“maaf de ini ibunya.”
“oh tante iya ada apa tante?”
“ada berita buruk untukmu.”
“ada apa tante apa yang terjadi dengan Akbar?”
“tadi malam Akbar kritis dan sekarang Akbar telah
menginnggalkan kami semua”
“hah apa maksud tante?!”
“iya Akbar sudah tidak ada. Sebenarnya Akbar itu sakit
leukimia stadium terakhir.Dan Akbar tidak mau memberi tau mu karena takut kamu
sedih.”
“engga mungkin tante!!” Menangis.
“sudahlah biarkan dia pergi dengan tenang. Sekarang
jenazah nya sudah ada di rumah dan akan segera di makamkan. Sebaiknya kamu
segera datang kemari.”
“baik lah tante aku akan segera kesana.”
Aku pun
langsung menuju ke rumah Akbar dengan perasaan yang tidak karuan air mata aku
sudah membasahi pipiku.Aku sangat sedih karena aku sudah kehilang Akbar.Kenapa
Akbar tidak memberitahuin aku kalau dia punya penyakit.
Sesampainya aku di rumah Akbar.Ternyata Akbar sudah di
tutupi dengan kain dan aku langsung menghampirinya dan membuka kain sambil
menangis.
“oh iya nak ini ada surat dari Akbar untuk kamu.”
“oh iya tante makasih.”
Setelah aku di beri surat oleh ibunya Akbar aku pun
langsung membuka dan membacanya.
“sayang mungkin saat kamu
membuka dan membaca surat ini aku sudah tiada di sisi kamu. Maaf kalau selama
ini aku tidak membahagiakanmu dan aku tidak memberitahuimu tentang penyakitku
ini.Aku tidak ingin kalau kau mengetahui penyakitku kau akan sedih aku tidak
ingin melihat kau bersedih. Dan percayalah aku mencintaimu dengan tulus.Walau
aku sudah tiada tapi percayalah aku selalu ada di hatimu dan selalu ada di
sampingmu untuk menjagamu.
I LOVE YOU
Akbar.”
Air mataku
sudah tidak bisa terbendung lagi dan aku pun menangis setelah membaca surat
itu.
Berbulan
bulan aku berusaha untuk melupakan Akbar.Tapi aku tidak bisa melupakan
Akbar.Akbar selalu ada di hati aku sampai kapanpun itu.“Akbar aku kangen sama kamu, aku gak bias ngelupain kamu, aku cinta
sama kamu, kenapa semua nya terasa begitu cepat, sekarang kau sudah tidak ada
di sisiku lagi tidak bias menemaniku disaat aku senang atau sedih karena kau
telah meninggalkanku, aku selalu berdo’a agar kau tenang alam sanah, Akbar kau
yang selalu ada di hatiku sampai kapanpun itu.”
.THE
END.