Matahari telah menyinari sang bumi. Cahanya semakin terik. Siang ini aku harus mengikuti jam pelajaran olahraga. Semua anak telah berkumpul dalam 1 lapangan. Guru pun datang. Kami di suruh melakukan pergangan terlebih dahulu.
"ayo selesai peregangan lanjut lari keliling lapangan sebanyak 2 kali.."
Semua murid menuruti perintah guru. Semuanya berlari mengelilingi lapangan. Tapi tiba-tiba kaki ku tersandung dengan batu. Tubuhku tersungkur dan baju olahraga yang ku kenakan menjadi kotor. Semua anak menertawakanku. Aku merasa malu disaat itu juga.
Aku melihat ada seseorang yang mengulurkan tangannya untuk membantuku. Aku menyambutnya. Ketika aku bangun perlahan aku melihat siapa yang mengulurkan tangannya itu. Aku sangat terkejut ternyata itu adalah Bryan. Ya, dia adalah pria yang selama ini aku kagumi. Aku merasa detak jantungku berhenti seketika. Aku tak percaya ternyata dia sebaik ini padaku. Pemikiranku selama ini ternyata salah. Akhirnya aku bisa menatapnya lebih dekat. Bahkan sedekat ini. Saat ini aku bisa meraih tangannya. Tangan yang sampai detik ini masih ku rasakan.
"eh lo gapapakan?" Bryan.
"e..eh iya gapapa ko, makasih ya.."
"iya sama-sama, lain kali kalau lari hati-hati, tangan gua dong tolong.."
"eh iya maaf maaf.."
Aku ingin waktu ini di putar. Bahkan berhenti. Aku sangat ingin ada didekanya seperti tadi. Jatungku sampai saat ini masih berdetak dengan kencang. Bahkan semakin kencang saat aku menatap matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar